| hitaM Putih |

hanya beberapa catatan...

Wednesday, September 28, 2005

Rampok Betun

Pagi subuh baru saja tiba. Batang Surya dibibirnya tinggal setengah. Dihisapnya sekali lagi,.. kali ini lebih dalam, sampai kedua pipinya berlesung. Menahan asap bernikotin itu sebentar didalam paru; dan membiarkan racun itu meresap; memberi sensasi seperti terbang. Lalu dihempas perlahan keluar dari hidung dan mulut, sementara jari telunjuk dan jari tengahnya tetap menjepit batang rokok yang menempel di bibir hitam kusam.

***

“Om Dan,.. mereka sekarang susah. Kondisi sekarang sudah makin sulit!,”

Dia berucap tegas, sambil menggelengkan kepalanya. Dahinya berkerut, mempertegas sesuatu yang menurut saya sudah tegas,..

“Kasus yang kemarin,.. yang 3 kali itu!, Yang terakhir; kan terjadi di persimpangan Nurobo!.” Katanya setengah berteriak, dengan mata sedikit mendelik.

Dia memperbaiki duduknya dengan cepat, dari tiduran menjadi bersila. Bantal yang di pakainya untuk menopang lengannya sekarang diangkat, ditaruh di paha. Mimiknya semakin serius,..

“Trus yang di Kereana bulan kemarin; pembunuhan di kebun…” kali ini dia sedikit berbisik..

Saya hanya bisa diam.

***

Dia, hari ini kelihatan cemas. Dia bergabung dengan kantor tempat saya bekerja sejak 3 tahun yang lalu. Dia -seperti biasanya- selalu menjadi teman bercerita, bermain kartu remi atau menjadi teman minum; ketika saya memilih tidur di kantor. Namun saya tak pernah tahu latar belakang Dia. Sampai malam ini.

Dia masih terlihat cemas dan masih belum selesai bercerita tentang teman seperjuangannya dulu. Kopi panas dan berasap, singkong dingin di piring plastik biru dan beberapa batang filter tergeletak disebelah kanan tikar daun: “sleeping bag” kita malam ini.

“Om Dan,.. Dulu tidak ada yang bisa tahan kami!. Kami mau apa saja tinggal ambil. Lubang angin saja kami bisa masuk,.. mau buat apa saja terserah.Kami punya ilmu bikin mereka tidak sadar. Kami bisa tidur dengan istri orang tanpa orang itu sadar. Mau apa lagi.” Dia berbisik, sedikit tersnyum.

Diambilnya kopi dan diseruput sedikit.

“Tidak ada yang bisa tahan!. Soalnya; kalau kami ngantor; kami tidak pergi kosong. Pasti mesti diisi dulu” jelas dia; sambil tangannya menjepit sudut bantal. “Ngantor” itu istilah yang dipakai kelompok dia saat mereka merampok.

“Tapi saya sekarang sudah tidak lagi. Dulu kami ada 12 orang, semua yang kepala angin sudah berhenti. Ada yang sudah kerja, seperti saya. Ada yang sudah masuk gereja.” Kali ini dia berbisik tertunduk. Dia diam sebentar dan matanya menerawang. “Saya memilih berhenti sejak saya punya istri, dan saya diajak jadi penjaga kantor disini. Kalau tidak.. “.

“Terus terang saja, Om Dan. Dulu kalau saya ribut disini;” jari telunjuk nya digerakan melingkar didepan wajahnya. “Tidak ada yang berani tegur. Semua takut. Pos tentara didekat kantor camat itu pernah kami serang. Tanya saja” dia geram.

***

“Sejak beberapa dari kami berhenti, mereka susah. Kemarin saya ketemu salah satu dari mereka. Dia cerita banyak. Om Dan; saya tahu siapa yang bikin kasus pembunuhan di Kereana kemarin” katanya masih dengan berbisik. Tatapannya tajam, mimiknya sangat serius.

“Om Dan,.. Hanya dengan lima ratus ribu saja untuk satu nyawa! Mereka mau!”

Saya hanya bisa diam. Malam ini terus sepi, seperti kemarin.

Betun, 21 Sep 2005.

Monday, September 26, 2005

11 missed call, 1 message received


Beker di samping tempat tidur sudah menunjuk 5.30 sore. Lega,.. baru saja melepaskan diri dari rutinitas robot sejak 8 pagi. Rebah dan sedikit melepas jengah di kasur,. Ransel saya lepas,..Helm,..dan Ponsel.

***
Layar ponsel masih biru menyala. Mungkin ada pesan atau telepon baru saja masuk. Seperti biasa, jika sangat sibuk dan tak ingin diganggu, ponsel selalu saja saya setel silent tanpa vibrasi atau saya matikan sejak pagi. Setelah dirumah; baru saya nyalakan atau setel kembali ke profile general. Seperti hari ini:


11 missed call..
1 message received..



semua miscall datang dari nomer yang sama; 08133944****. Yang pertama; tercatat di call register ponsel sejak 8.49 pagi. Yang terakhir baru saja beberapa menit yang lalu. Satu pesan pendek yang masuk juga dari nomer yang sama. Messages…Inbox…Opening….:


“Slamat Hari Jadian!‘”. Masih ingat? Ini kali nggak lupa, kan? :-(


***

Ya ampun; aku lupa..!


Happy anniversary ya; nona manis siapa yang punya!,..

Thursday, September 08, 2005

Surat to Mr. Blair...


Next week you and your G8 colleagues have the opportunity to make poverty history by delivering crucial changes on trade justice, debt and aid.

You and seven other men in Gleneagles can stop a child dying every three seconds. You can stop the policies that create poverty and instead begin to transform the lives of the world's poorest
people.


Please use your unique position and influence as G8 host to:

- change the unjust rules of trade, respecting poor countries' rights to decide on trade policies that will help end poverty
- cancel all the debt of all the poorest countries that need it
- deliver at least $50 billion more in aid each year starting now, and make it work better for people in poverty.

Along with millions of others around the world, I'll be wearing a white band to remind you of what you must do and waiting to see if you deliver.

Now is the time Mr Blair. Please do not squander this moment....


www.makepovertyhistory.org

Bulu..bulu.. babi.. Baby


Malam senin ke sekian - setelah sering gagal malam mingguan-di sebuah rumah kecil di sudut Oeba:
Prolog:

D: "Eh..kemaren waktu ke Pulau Kera, ada teman yang nginjak bulu babi!"
L: Kok bisa; kan pantai disana airnya jernih banget!,.. siapa?
D: Itu; si.. **ke. Maklum anak Kota; susah bedain bulu babi dengan bulu-bulu yang lain.."
L: ???? @#$%*&&
D: Aduhh.. sakiiiit Non..!

+++

Bulu babi yang baik hati

D: Non.., bulu babi apa yang paling baik di dunia..?
L: ??? (dia memang orangnya pendiam....)
D: bulu babi yang pas mau keinjak; trus ngingetin.. "Hey..disini ada orang!"
L: dodol!

Bulu babi yang nggak baik hati

L: Skarang gantian!; (dia-nya mulai error juga nih!)
L: Bulu babi apa yang paling jahat di dunia!
D: Hmm..sbentar.. oh iya!; Bulu babi yang mirip bos ku di kantor!
L: @#$%*&&.. bukan sayang,..(GOSH..!!)
D: Trus..
L: bulu babi yang kalo keinjak; biar di kencingi orang se-Kupang sakitnya gak ilang-ilang..
D: he..he.., iya..iya. Untung si si.. **ke cuma dikencingi satu orang! Kalo nggak,gak brani pulang Bandung dia!
L: Hushh..

+++
Nggak boleh di pegang!

D: Gantian... kenapa yang namanya bulu babi itu gak boleh dipegang?
L: Kan.. nanti kena durinya.. trus kan harus dikencingi..,jadi..??
D: Ye,.. salah..
L: Trus??
D: Soalnya, kalo digendong namanya : bulu baby.. ye..
L: ???? @#$%*&&
D: Wadouuwwww!!

+++
Dan Malam itu aku pulang dengan kulit lengan merah-biru. Dicubit!
+++

Neng,. mohon ampun!