| hitaM Putih |

hanya beberapa catatan...

Friday, March 30, 2007

Mendadak Warnet


Ya..ya, memang saya tau pasti sodara-sodara ada yang protes, karena pilihan judal saya meniru judul film Indonesia. Memang saya sengaja memilih judul postingan kali ini seperti itu. Mendadak Warnet.., selain saya merasa Mendadak Dangdut; judul film Indo yang saya tiru judulnya menjadi judul postingan ini, menurut saya sangat bagus (acting Titi Kamal, Kinaryosih dan siapa lagi yah,,.. pemeran cowok nya, hmm Dwi Sasono kalo gak salah, bagus banget!), ternyata saya juga sedang mengalami sindrom kegilaan itu. Saya menamakan sindrom itu sindrom MENDADAK WARNET…net…net..net..net… [*echo mode set on  ]
***

Seminggu belakangan ini saya menghabiskan 16 jam dari 24 jam hidup saya sehari di WARNET, tempat saya bekerja. Periode shift saya sebenarnya delapan jam saja, tapi karena saya selalu menemukan banyak hal yang baru di internet, maka saya sedang suka membunuh waktu berlama-lama di Warnet tercinta.

Disitu, di warnet itu kami punya komunitas sendiri. Saya ingin menyebut mereka; -teman-teman baru saya ini- dengan nama Komunitas Mendadak Warnet (kayaknya termin ini keren kalo di taruh di bagian “affiliations” FS,.. he..he)

Anggotanya beragam. Mulai dari anak smp dan sma, yang lebih suka bolos dan ber-friendster ria sampai siang, nona, nyong ata ibu dan bapak rumah tangga yang setiap minggu pasti punya jadwal chatting dengan rekan mereka yang tinggal di luar pulau,.. bapak-bapak pejabat yang kerja-nya lebih banyak ngurus Swisscash dari pada ngantor (he..he, sorry om  ), truss ada pak polisi dan pns yang suka chatting siang-siang, pas pulang kerja (bayangin!), katanya biar sepi, gak malu kalo pake cam dan ngaksesnya cepat! (alesan om..hi..hi)

Trus, ada jga anak-anak sma yang paling suka datang rame-rame, dan pasti ributnya minta ampun! sudah gitu pasti mereka bakal ngotorin bilik.. dasar, tapi mereka baik, karena sering joinan rokok dengan saya..he..he, ada juga anak-anak sma lain, yang merasa kalo freesex is a hobby, ada programmer yang gila banget,.. saya sangat ingin bisa se-jago dia, karena selama saya di Timor tercinta, belum pernah saya ketemu dengan orang se-jago dia. Ada juga beberapa pemuda, yang sering menemani saya kalo dapat shift malam (kayak-nya saya deh, yang menemani mereka,.. kebalik ) dan ehm..ehm sukanya chatting dan liat bokep!, trus mereka bersaing siapa yg berhasil berteman dengan gadis paling cantik di jagad per-chatting-an..

Sepasang dokter muda, yang cantik, cakep dan baik.., (eh dia berjanji kalo sakit, dan saya ke klinik dia, bakalan diperiksa gratis.., itu kalo saya mau kasih akses 3 jam gratis..(sama aja om..), mahasiswi-mahasiswi yang cantik,.. mahasiswa yang sering numpang molor di bilik, dengan alasan nyari tugas di internet, huh.. padahal nyari tempat ber-AC buat tidur.. dan lain-lain.., dan lain-lain..

Saya ketemu mereka hampir setiap hari, bercerita, bergosip, saling mengajarkan trik photoshop, trik program, gemana menjebol password dan system orang [oops..], bagaimana mencurangi biling di warnet saya (sorry yah, teman-teman; saya sudah hapal trik-trik kalian), sharing program komputer, ngobrolin resep masakan, fitness, asap rokok, dan apa saja. Dan tahukah anda, kalau saya belajar banyak dari Komunitas Mendadak Warnet nan aneh ini. Terutama tentang bagaimana mereka menghadapi hidup. Tentang hidup, yang bagi sebagian dari mereka; harus dijalani dengan pandangan sebelah mata orang lain.

Minggu, kemaren, kita; sebagian dari anggota Komunitas Mendadak Warnet ini berencana untuk melakukan kegiatan off-line (biar keren, sperti kegiatan off-air di radio or di Tivi), jalan-jalan ke pantai. Sayang tidak terlaksana karena beberapa peserta harus ikut acara nge-dance di mall, halaah.. Kami masih berencana mewujudkan program kerja pertama kami ini.

***

Seru!. Menurut situs www.worldofinternetcafes.de, ada lebih dari 4700 warnet di seluruh dunia dan lebih dari 400 warnet di Indonesia. Saya yakin pasti lebih jumlahnya, karena jumlah itu adalah jumlah warnet yang terdaftar di situs tersebut, masih banyak yang belum terdaftar. Seperti warnet saya misalnya.. he..he (harap maklum, kan baru..)
Saya tiba-tiba membayangkan; kalau semua komunitas warnet di dunia, atau paling tidak di indonesia mau bersatu, pasti rame! Kita bikin organisasi, biar bisa ikut pilkada atau bikin partai sekalian, a ha!, kita kasih nama Partai Mendadak Warnet saja!, saya mau kok jadi ketua-nya!

i know u all will read this, this post is a tribute to : Andri, Heri, Om Donald, Ibu Sisca, Mas Jun da Hacker, Cesya, Doohan, Ale, Willy, Seva, Pa De, Jener, Yapi dan Tasya, Romy, Aleo, AdiBoe, Obby, Rocky, Sheila, Maman Slankers, Obby dkk, Io dkk, Fanny, Wicak dkk, Qshu, Om Hantu, Om Dodi, Om Di, Adi Bongkeng dkk (jangan suka liat bokep dong, masuk spyware , beta yang susah!) Om Nio, Ibu dan Pak Dokter, Om Hantu, dan semua anggota komunitas mendadak warnet: U ROCKS!, trus.., kalo ngambil softdrink mbok ya kita-kita yang op dikasih tau!.. [gubraks!]

Kupang, 03.15 pagi, CTI Warnet,
Lagu hari ini : Dangdutkah Kita? (oleh mbak Titi Kamal Mirdad; OST Film Mendadak Dangdut)

Monday, March 12, 2007

Koreksi dari seorang teman baru..

Terima kasih buat Bung Yohanes atas koreksinya pada postingan dengan judul Batas,..

Salam kenal buat Anda,..

DW

Hanya

Sebuah pesan pendek dari seorang teman lama; Romy, membuat saya tersentak. Romy adalah adik angkatan waktu masih kuliah dulu. Kita pernah sama-sama beraktifitas di organisasi kampus dulu. Saya ingat sekali dengan Romy, karena dia pernah sangat mengidolakan saya, karena dia menganggap saya adalah sebuah contoh figur yang berhasil menggapai Tri Sukes – salah satu motto yang kami junjung semasa kuliah dulu, dan kami bersedia mati untuk mencapainya!– sukses studi, sukses cinta dan sukses organisasi. Romy mengidolakan saya karena saya berhasil mencapai tri sukses itu. Saya bangga sekali dengan julukan itu.

Pesan pendek dari Romy berisi sebuah pertanyaan yang entah kenapa; takut sekali saya jawab akhir-akhir ini. “Masih di Ox**m kan?, gmn krjaan?”, begitu isi pesan pendek dari Romy. Ada yang membuat saya takut dan membuat jari saya terasa berat untuk mengetikkan jawaban pertanyaan itu: “Skrg sdh gak di Ox**m lg, kntrk slsai.” Saya yakin dia akan lanjut bertanya tentang apa pekerjaan saya sekarang, dan saya akan merasa berat untuk menjawabnya.

Kemarin juga begitu. Ketika ketemu dengan beberapa teman lewat YM, jujur saya agak malu mengaku tentang pekerjaan saya sekarang. Begitu juga jika ketemu dengan teman-teman lain. Pertanyaan tentang “apa pekerjaan saya sekarang” bisa berubah menjadi menakutkan, topik yang jika mungkin akan saya cegah untuk dibicarakan. Saya malu mengaku kalau saya sekarang ini bekerja sebagai Operator Warnet. Saya terlalu takut membayangkan teman-teman saya pulang dan membayangkan seorang Danny yang “sukses” dulu sekarang HANYA jadi operator warnet. Saya lebih takut lagi membayangkan mereka tertawa sinis, mencibir atau iba saat membayangkan itu. Danny yang dulu seorang staff penitng di LSM internasional, sekarang hanya….

***

Saya memilih berhenti dari pekerjaan saya yang dulu, sebagai seorang staff LSM internasional, sebuah LSM besar asal Inggris. Saya memilih berhenti sebagai manifestasi dari ketidaksetujuan saya atas “penjajahan struktural” yang saya rasakan di kantor saya dulu. Saya memilih berhenti, memilih keluar dari lingkaran itu, daripada terus dijajah. Berhenti demi sebuah prinsip. Waktu itu saya merasa sangat siap untuk menjalani konsekuensi dari pilihan saya tersebut. Dan saya akhirnya berhenti. Menjadi penganggur sebentar, berkutat dengan tabungan yang menipis dan terlalu malu untuk meminta “subsidi” lagi dari orang tua; akhirnya saya memilih untuk menjadi operator sekaligus teknisi dan admin di warnet seorang teman.

Saya enjoy dengan pekerjaan yang baru. Kenal banyak orang, belajar melayani pelanggan, menerima keluhan dari berbagai orang dari berbagai jenis. Harus bersedia tidak tidur malam jika kebagian shift malam, kembali mengepel, menyapu dan membersihkan bilik yang kotor karena debu rokok dan sisa minuman. Dan jika saya bisa menembus angka 2 ratus ribu pada biling saat hand over shift ke teman yang lain, maka saya akan senang sekali! Saya, dan dua teman saya saling menantang untuk menembus keuntungan 2 ratus ribu di setiap shift, tantangan yang mengasyikkan!

Tapi saya masih malu untuk mengaku kalau pekerjaan saya sebulan terakhir ini hanya…

***
Kerja adalah cinta yang ejawantah, begitu kata Katon KLA Project meniru Kahlil Gibran. Saya juga setuju. Saya percaya kalau kerja adalah seperti bercinta. Yang membuatnya indah adalah cara menjalaninya. Saya menulis posting ini setelah mencari-cari, dosa apa jika saya HANYA menjadi seorang operator warnet? Whats wrong with this profession? Teman.., jawabannya tidak ada! Lewat postingan ini saya ingin mengatakan kepada semua teman-teman saya di seluruh dunia, kalau saya akan sangat bangga menjalani pekerjaan ini. Saya sadar sekarang kalo ternyata pekerjaan menjadi seorang operator warnet itu bukan HANYA!

*Bunda, thanks for your support
** Kata seorang Okke (dan dia pernah lupa kalau dia pernah mengatakan ini!, he..he ) : kebahagiaan adalah bagaimana merasa cukup dan mensyukuri apa yang kita punya!